Jakarta – Pemerintah Indonesia saat ini tengah gencar atas wacana pengembangan hunian dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Konsep hunian tersebut dipercaya sanggup mengurangi kemacetan yang sering terjadi. Seperti yang diketahui, kemacetan sering terjadi di banyak wilayah termasuk area hunian dan perumahan di Tangerang, Jakarta, dan kota-kota besar lainnya.
Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan, mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan dengan skala yang besar juga bergantung dari perkembangan sistem transportasi. Namun sampai saat ini transportasi masih menjadi suatu kendala sehingga membuat masyarakat jadi enggan untuk menaiki dan menggunakannya.
Budi menambahkan bahwa ia percaya dengan adanya konsep TOD, hal tersebut akan memicu masyarakat untuk memanfaatkan transportasi umum, bahkan ia meyakini dengan begitu pangsa pasar transportasi umum dapat naik dan bisa mencapai 60 persen.
“Pengembangan infrastruktur utama dikombinasikan dengan peningkatan sistem yang ada dan juga dengan pengembangan TOD di wilayah Jabodetabek, saya yakin pengguna angkutan umum akan meningkat. Sehingga menjadi target kami untuk mencapai 60% pangsa angkutan umum, dalam indikator kinerja utama 2029 akan dapat dicapai,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa dengan adanya TOD di beberapa stasiun khususnya untuk wilayah Jabodetabek maka persoalan kemacetan yang sering melanda bisa makin berkurang seiring dengan berkurangnya orang-orang yang naik kendaraan pribadi seperti penggunaan mobil sendiri. Tentunya hal ini dikarenakan mereka yang menghuni TOD akan merasa lebih nyaman jika memanfaatkan transportasi umum.
Budi percaya bahwa sistem TOD ini dapat menciptakan lingkungan yang gampang dijangkau sebab keberadaan transportasi umum yang mampu dicapai hanya dalam waktu sekitar 1 km saja. Jika berjalan kaki hanya sekitar 5 hingga 10 menit.
Untuk kawasan pengembangan sendiri, ada beberapa wilayah potensial yang cocok dikembangkan menjadi TOD. Contohnya seperti area Stasiun Cibubur, di sana sendiri memang menjadi salah satu pengembangan perumahan di Cibubur yang dibangun. Selain itu juga ada Stasiun Dukuh Atas dan Stasiun Tanah Abang. Tidak hanya di stasiun, tapi Budi mengatakan bahwa pengembangan hunian berbasis TOD juga dapat memanfaatkan area terminal bis, misalnya di kawasan terminal Poris Plawad.
“Untuk mempercepat pelaksanaannya, saya sudah memberikan tugas kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian dan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk mempercepat proses pengembangan TOD di wilayah Jabodetabek. Tentunya prosesnya harus sesuai dengan peraturan dan juga lebih dikoordinasi kepada pemerintah daerah,” ucap Budi.
Akan tetapi, untuk melaksanakan pengembangan sistem TOD ini memang dibutuhkan banyak dukungan khususnya dari para pemangku kepentingan. Pengembangan tersebut bisa dilaksanakan dengan berbagai tantangan mulai dari tahap-tahap perencanaan hingga akhirnya pelaksanaan operasi.
Di kawasan Jabodetabek sendiri, yang notabene banyak menjadi area favorit masyarakat yang mengincar perumahan murah di Tangerang dan sekitarnya, sudah banyak dibangun berbagai sarana transportasi umum termasuk MRT yang tengah sedang dalam tahap pengerjaan.